Palestina dalam Krisis: Seruan Kepedulian untuk Dunia

Oleh: Havna Amiruddin

Master of Islamic Finance and Banking

Universiti Utara Malaysia & UIN Ar-Raniry Banda Aceh (Double Degree)


Volunteer Pedia | Opini --- Sejak 7 Oktober 2023, serangan brutal oleh Israel terhadap Gaza terus meningkat, mengakibatkan lebih dari 42.175 korban jiwa dan melukai 98.336 orang lainnya (sumber: bharain.com.my/dunia). Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar: di mana kepedulian kita terhadap Palestina?


Palestina, sebuah negara di Timur Tengah yang terletak antara Laut Tengah dan Sungai Yordania, telah menjadi pusat perhatian dunia, terutama karena status politiknya yang masih diperdebatkan hingga kini. Bagi umat Islam, Palestina memiliki nilai istimewa, sebagai tempat berdirinya Masjid al-Aqsha, salah satu situs paling suci. Namun, negeri yang diberkahi ini kini dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan, dihancurkan sedikit demi sedikit oleh agresi Israel, menyebabkan konflik yang tak kunjung usai.


Asal Mula Konflik


Konflik Palestina-Israel bermula pada awal abad ke-20, saat Inggris mengambil alih wilayah Palestina setelah mengalahkan Kesultanan Ottoman dalam Perang Dunia I. Pada tahun 1917, Deklarasi Balfour mendukung pendirian tanah air bagi Yahudi di Palestina, yang memicu ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab di wilayah tersebut. Pembagian Palestina oleh PBB pada tahun 1947 menjadi pemicu konflik besar yang berujung pada perang Arab-Israel 1948, mengakibatkan terbentuknya negara Israel dan pengungsian besar-besaran rakyat Palestina.


Hingga kini, lebih dari 2 juta warga Palestina hidup dalam kondisi yang memprihatinkan, terkurung di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Akses mereka terhadap kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan pendidikan sangat terbatas, dengan hak-hak mereka dirampas oleh rezim Zionis Israel.


Apa yang Bisa Kita Lakukan?


Melihat situasi yang semakin memburuk, penting bagi kita untuk merenungkan, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana kita bisa tetap tenang ketika saudara-saudara kita di Palestina sedang menderita?


Salah satu langkah nyata yang bisa diambil adalah dengan memboikot produk dan perusahaan yang mendukung tindakan Israel. Boikot ini mungkin terlihat sederhana, namun jika dilakukan oleh seluruh masyarakat dunia, dampaknya akan besar. Ekonomi Israel akan terguncang, yang pada akhirnya akan menghambat upaya mereka dalam melanjutkan agresi terhadap Palestina. Mari kita tunjukkan solidaritas kita. Jangan biarkan penderitaan mereka berlalu tanpa ada tindakan nyata. Melalui langkah-langkah seperti boikot dan kampanye global, kita dapat memberikan tekanan kepada Israel dan sekutunya. Palestina membutuhkan kita, dan kita bisa menjadi bagian dari solusi.


Kita Tidak Boleh Diam


Dalam menghadapi kezaliman ini, diam adalah bentuk dukungan terhadap penindasan. Kita, sebagai bagian dari komunitas global, memiliki tanggung jawab moral untuk berdiri di sisi yang benar dalam sejarah. Kegagalan untuk bertindak adalah sebuah kemunduran bagi nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri.


Kita mungkin merasa kecil dan tidak berdaya dalam menghadapi isu yang begitu besar. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan secara kolektif. Gerakan boikot di Afrika Selatan, yang membantu mengakhiri apartheid, adalah salah satu contoh nyata bagaimana tekanan dari masyarakat global dapat menghasilkan perubahan politik yang signifikan.


Bersama Kita Kuat


Mari kita bergerak bersama, dengan satu tujuan: menghentikan penindasan dan mewujudkan perdamaian di Palestina. Setiap langkah, setiap suara, dan setiap tindakan yang kita ambil memiliki makna. Palestina membutuhkan lebih dari sekadar simpati; mereka membutuhkan solidaritas nyata yang diwujudkan melalui aksi bersama.

Ini bukan hanya perjuangan mereka, tetapi perjuangan kita juga—perjuangan untuk keadilan, hak asasi manusia, dan perdamaian dunia. Sebarkan kepedulian, ajak orang lain untuk terlibat, dan bersama-sama kita wujudkan dunia yang lebih adil bagi Palestina. 


Waktunya Bertindak Adalah Sekarang


Jangan menunggu hingga esok hari, karena setiap detik adalah kesempatan bagi kita untuk membuat perbedaan. Mari bergerak sekarang, bersama-sama, untuk Palestina. Dalam keheningan kita, ada suara yang harus didengar. Dalam tindakan kita, ada perubahan yang bisa terjadi. Dan dalam solidaritas kita, ada harapan yang akan terus hidup. Palestina menunggu, dan dunia memanggil kita untuk bertindak. []

Lebih baru Lebih lama