Oleh: Rio arifirnando
Sekjen DEMA UIN 2022-2023
Volunteer Pedia | Opini --- Indonesia saat ini tengah disibukkan dengan proses tahapan Pilkada serentak 2024 yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024. Sebagai salah satu pesta demokrasi di Indonesia, Pilkada 2024 ini akan menjadi salah satu momen paling penting bagi seluruh masyarakat Indonesia Nesia khusus nya masyarakat Aceh Selatan.
Dengan pemilih 169.768 yang telah di tetapkan oleh KIP Aceh. Tentu masyarakat menaruh harapan yang tinggi kedepan setiap kandidat demi Aceh Selatan lebih baik.
Aceh Selatan adalah salah satu kabupaten yang terletak di ujung selatan provinsi Aceh yang di kenal dengan julukan negeri tuan tapa. kabupaten Aceh Selatan juga terkenal dengan keindahan alamnya, terbukti dengan banyaknya objek wisata alam yang ada di kabupaten ini.
Namun, dengan antusiasme masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi yang sudah di depan mata, Aceh Selatan di hadapan kan dengan beberapa permasalahan yang sangat serius, salah satunya adalah permasalahan banjir yang tidak pernah selesai di Aceh Selatan.
Aceh Selatan menjadi langganan banjir di setiap tahunnya.Masih melekat kuat di dalam ingatan kita bencana banjir bandang yang melanda salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Selatan yang lebih tepatnya di kecamatan Trumon tengah. Harusnya kejadian tersebut menjadi pembelajaran yang berharga bagi pemerintah kabupaten Aceh Selatan untuk segera berbenah dan mencari jalan kluarnya. Tapi nyatanya pada tahun ini lagi lagi Aceh Selatan tetap saja menjadi Langanan banjir di setiap pengunjung tahun.Namun banjir kali ini berada, karena bertepatan dengan pilkada.
Ada empat kandidat calon bupati Aceh Selatan Namun anehnya tidak ada satu kandidat pun yang membahas permasalahan ini secara serius lagi tuntas, apa lagi mengharapkan solusi yang kongkrit bagai mana langkah langkah untuk menyelesaikan bencana banjir ini ?
Seharusnya ini menjadi salah satu momen untuk daerah berangkat dari tragedi yang datang setiap tahunnya, setiap kandidat harunya menawarkan ide dan gagasan terkait bagaimana masa depan Aceh Selatan selanjutnya khususnya solusi kongkrit terhadap bencana banjir yang setiap tahun melanda daerah ini. Boro boro membahas permasalahan yang ada di Aceh Selatan, mereka malah sibuk dengan Gimik gimik murahan mereka yang selalu di gaungkan di setiap kampanye merekanyedihkan!!
Saya Rio arifirnando selaku putra daerah merasa miris melihat fenomena ini. di mana seharusnya mereka haru berpikir keras untuk memberikan solusi serta kebijakan kongkrit terhadap permasalahan banjir yang selalu melanda kabupaten Aceh Selatan.bukan Malah sibuk pencitraan dan menebar janji janji yang nyaris tidak masuk akal.
Saya berharap kepada mahasiswa/pemuda Aceh Selatan lebih jeli lagi dalam memilih pemimpin untuk kabupaten yang kita cintai ini kedepannya. Jagan mudah terkecoh dengan Gimik Gimik murahan yang sama sekali tidak berbobot.
Terakhir harapanan saya yang nyaris mustahil terwujud, semoga Kedepan ada salah satu dari keempat kandidat Bupati Aceh Selatan untuk berhenti membodoh bodohi masyarakat dengan janji janji yang sama sekali tidak masuk akal. Saya rasa mereka fokus saja terdapat permasalahan yang ada di depan mata yang sedang di alami masyarakat Aceh Selatan.
Ini masalah yang harus di selesaikan, kedudukan pemerintah, bukan seperti kedudukan sunda empire, agung sejagat, king if the king yang suka berhalusinasi. Tuntas! Berikan penjelasan, jangan berkhianat!! Pemimpin datang silih berganti, banjir aceh selatan tetap abadi!
Ingatlah, niat pemimpin di daerah kita untuk berbenah masih pada tataran niat baik, tulisan, wacana, dan diskusi. Sedangkan implementasi di dunia nyata, masih butuh waktu bertahun lamanya mengelus dada. Tapi tetaplah sisakan harapan, bahwa kelak, mungkin ketika kita sudah tiada, aceh selatan benar-benar sehat wal afiat. [**]